MITOS "Aku Kutuk Kau Jadi Batu" Dari Zaman Kuno Yang Bertahan Sampai Kini.

MITOS ANEH | Poker Pelangi Persoalan kutuk-mengutuk bukanlah hal baru bagi kita. Pun, bagi masyarakat Eropa zaman dulu. Berbagai mitos dan bukti hasil kutuk mengutuk ini masih terpampang dan mengiang dalam telinga kita sampai kini.

Kutukan tidak sekadar meluncur dari bibir orang-orang sakti saja. Tapi juga kerap lahir dari orang biasa yang teraniaya. Sayangnya, kini kutukan tidak lagi ampuh di dunia modern seperti zaman lalu.

Andai kata-kata kutukan masih seampuh masa lalu, seperti yang ditulis dan dituturkan dalam hikayat dan mitos, akan banyak manusia yang menjelma jadi batu, misalnya, seperti beberapa mitos yang dirangkum Malang MITOS KUNO di bawah ini.

1. Kutukan Putri Pukes



Patung Putri Pukes adalah hasil kutukan lainnya. Terdapat di dalam gua yang terletak di Aceh, Putri Pukes dikutuk jadi batu lantaran melakukan hal tak terpuji kepada ibunya. Konon, ia menendang sang ibu yang sedang salat gara-gara kesal.

Awalnya, ibu Putri Pukes menasihati anaknya untuk merelakan suami yang hilang saat perang. Namun, Putri Pukes justru marah dan menganggap ibunya tak memberikan harapan. Lalu kejadian mengerikan itu muncul akibat sang ibu kesal dan mengutuk Putri Pukes jadi batu.

2. Kampung yang Dikutuk Jadi Batu



Kutuk ini lahir dari mulut seorang raja. Bukan hanya satu orang yang raja ini kutuk, tapi semua orang di wilayah kerajaannya. Gara-garanya bermula saat alat tenun sang putri raja jatuh. Raja bersabda akan menikahkan siapa saja dengan putrinya asal mau mengambilkan alat itu. 

Ternyata, yang mengambil alat tenun ini adalah seekor anjing. Karena malu dan tidak ingin putrinya menjadi istri seorang anjing, raja pun mengutuk masyarakat yang ada  jadi batu. 



Cerita tentang masyarakat yang dikutuk dan juga guanya ini terletak di Desa Cabbeng, Bone, Sulawesi Selatan. Di dalam gua, banyak sekali objek yang mirip makhluk hidup seperti manusia dan hewan mirip kuda, buaya, tikus, dan lainnya. 

3. Kutukan Berpisah dengan Pasangan



Berhati-hati dengan Anda yang sedang kasmaran dan menikmati keindahan air terjun Coban Rondo di Pujon, Kabupaten Malang. Ada mitos turun-temurun bahwa jika seseorang datang ke sini dengan pasangan, ada kemungkinan akan terkena kutukan yang sangat mengerikan berupa berakhirnya hubungan.

Konon, kutukan ini berawal dari kisah Dewi Anjarwati. Di masa lalu, ada seorang pria yang tertarik dengan kecantikan dewi ini. Padahal ia sudah memiliki seorang suami. Akhirnya, terjadilah pertarungan antara suami dan orang yang tertarik itu. Buntut dari pertarungan itu, dua pria yang menyukai Dewi Anjarwati meninggal dunia. Dan sejak saat itu ia menjanda dan bersembunyi di balik air terjun Coban Rondo.

4. Patung Perempuan Penuh Penyesalan



Kalau Anda sempat mengunjungi Balai Desa Genengan, Pakisaji, Kabupaten Malang, maka akan ditemukan patung perempuan dalam posisi berjongkok. Posisi arca dengan kepala tertunduk di kedua belah kakinya yang ditekuk itu mengesankan suatu penyesalan teramat dalam. Sekilas kita melihatnya saja, akan merasa betapa patung perempuan tersebut mengalami kesedihan dan penyesalan  yang dalam.

Konon, kata para pinisepuh di Genengan, patung perempuan bersedih tersebut awalnya merupakan manusia yang dikutuk karena perbuatannya. Kutuk dari Mbah Mangkuleksono, pendiri  dan leluhur Desa Genengan kepada seorang warga sekitar. "Cerita turun-menurunnya begitu, Mbah Mangkuleksono mengutuknya menjadi batu seperti sekarang ini," kata Karim, warga Genengan.





Sumber Dari  ARTIKEL SEJARAH KUNO
(meland) Link Agen Judi


MITOS "Aku Kutuk Kau Jadi Batu" Dari Zaman Kuno Yang Bertahan Sampai Kini. MITOS "Aku Kutuk Kau Jadi Batu" Dari Zaman Kuno Yang Bertahan Sampai Kini. Reviewed by mitos kuno on Februari 24, 2019 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Maaf Bos, Jangan Sembarangan Meletakan KOMENTARnya ya
Terimakasi Atas Kunjunagnnya :)

Diberdayakan oleh Blogger.